Ia menekankan bahwa meskipun cicilan tanpa bunga terlihat menarik, sedikit saja keterlambatan pembayaran bisa berdampak pada skor kredit pengguna. Dalam jangka panjang, ini bisa menghambat akses terhadap produk keuangan lain, termasuk kartu kredit, pinjaman, atau bahkan proses pembelian rumah.
Analis keuangan Andrew Lokenauth memberikan peringatan yang cukup tegas terkait tren ini. “Jika kamu belum bisa membayar liburan secara tunai, mungkin kamu belum saatnya untuk pergi,” ujarnya. Peringatan ini menggarisbawahi pentingnya kesiapan finansial sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan, apalagi dengan skema pinjaman.
Pada akhirnya, BNPL memang menghadirkan kemudahan dan kenyamanan dalam merencanakan liburan. Namun, pengguna perlu memahami risiko dan tanggung jawab yang menyertainya. Layanan ini bisa menjadi solusi pintar bila dipakai secara terkendali dan sesuai kemampuan finansial, tetapi bisa berubah menjadi beban jika disalahgunakan.
Dengan terus meningkatnya popularitas BNPL, penting bagi generasi muda untuk memperkuat literasi keuangan mereka. Memahami konsekuensi dari setiap pilihan finansial akan membantu mereka merencanakan masa depan yang lebih stabil, tanpa terjebak dalam siklus utang hanya demi gaya hidup sesaat.