Fenomena Buy Now, Pay Later (BNPL) atau sistem beli sekarang bayar nanti semakin mengakar dalam gaya hidup generasi muda, terutama kalangan Gen Z dan Milenial. Skema pembayaran ini tidak hanya populer untuk belanja online atau gadget, tetapi kini juga merambah ke sektor pariwisata. Dari pemesanan tiket pesawat, hotel, hingga tiket konser, banyak anak muda memilih mencicil biaya perjalanan mereka dibanding membayar penuh di awal.
Di tengah maraknya layanan ini, muncul cerita nyata dari para pengguna. Kristin Herman, seorang pelancong asal Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa BNPL menyelamatkannya saat mendadak harus bepergian ke Miami. “Persetujuannya sangat cepat dan tidak ada uang muka. Sangat membantu dalam situasi darurat,” ujar Kristin seperti dikutip dari CNBC International pada Kamis, 24 April 2025. Namun, ia juga menekankan bahwa layanan ini bukan tanpa risiko. Sekali saja pengguna terlambat membayar, denda langsung dikenakan.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Rane Teo, yang menggunakan BNPL untuk membiayai liburan keluarganya ke Batam. Rane merasa puas dengan prosesnya yang cepat, praktis, dan tidak merepotkan. Tanpa harus menguras tabungan sekaligus, ia bisa tetap menikmati liburan berkualitas bersama keluarga.
Cerita-cerita seperti ini menggambarkan betapa BNPL menjadi solusi keuangan baru dalam dunia pariwisata. Layanan ini memungkinkan masyarakat membayar perjalanan dalam bentuk cicilan tanpa bunga, membuatnya tampak lebih ringan secara finansial. Bahkan perusahaan-perusahaan BNPL mencatat lonjakan signifikan. Klarna, misalnya, melaporkan peningkatan 50% dalam nilai pemesanan perjalanan melalui platformnya dalam satu tahun terakhir. Sementara Affirm mencatat pertumbuhan 38% dalam sektor perjalanan pada kuartal akhir 2024, dengan nilai transaksi yang menembus US$1 miliar.