Lelah emosional ini beda sama capek fisik. Kalau capek fisik, kita bisa tidur atau istirahat, langsung segar lagi. Tapi kalau lelah emosional, rasanya energi itu terkuras habis, dan meskipun sudah tidur, bangunnya tetap nggak fresh. Kita jadi gampang marah, gampang sedih, susah konsentrasi, bahkan bisa sampai nggak nafsu makan atau tidur. Ini semua karena kita nggak punya boundaries atau batasan yang jelas antara diri kita dan orang lain.
Kita juga seringkali kesulitan untuk bilang "tidak". Merasa nggak enak hati, takut dibilang nggak peduli, atau takut kehilangan teman. Akhirnya, kita memaksakan diri melakukan hal yang sebenarnya nggak kita inginkan atau nggak kita sanggupi, cuma demi menyenangkan orang lain. Padahal, diri kita sendiri juga butuh perhatian, butuh waktu istirahat, dan butuh ruang untuk bernapas.
Terus, gimana dong caranya biar nggak terus-terusan capek sendiri karena terlalu ngertiin orang? Pertama, sadari bahwa kita punya hak untuk punya batasan. Nggak semua masalah orang lain itu tanggung jawab kita. Kita boleh kok menolak, atau setidaknya membatasi seberapa jauh kita bisa membantu. Menetapkan boundaries itu penting banget untuk menjaga kesehatan mental kita.
Kedua, mulai prioritaskan self-care. Ini bukan egois, lho. Justru, kalau kita punya "tangki" emosi yang penuh, kita jadi punya lebih banyak energi dan kapasitas untuk membantu orang lain dengan tulus, tanpa merasa terbebani. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu suka, yang bisa mengisi ulang energimu, entah itu membaca buku, olahraga, meditasi, atau sekadar menikmati kopi di pagi hari.