Daging merah merupakan salah satu sumber nutrisi yang kaya akan zat gizi, termasuk tinggi protein. Biasanya, jenis daging ini berasal dari sapi, kerbau, domba, dan kambing. Selain itu, daging merah juga mengandung sejumlah mineral penting seperti zat besi dan zinc, yang berperan krusial dalam proses produksi hemoglobin dalam tubuh kita.
Namun, ada satu hal yang harus diingat sobat! Daging merah cenderung memiliki kadar kolesterol dan lemak jenuh yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging unggas seperti ayam maupun ikan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan seberapa banyak dan seberapa sering kita mengonsumsinya dalam pola makan sehari-hari.
Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah konsumsi daging merah yang berlebihan dapat menjadi penyebab endometriosis? Ulasan kali ini akan membahas temuan mengenai hal tersebut.
1. Dampak Lain dari Konsumsi Daging Merah yang Berlebihan
Terlalu banyak mengonsumsi daging merah bisa memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Salah satu penyakit yang dapat timbul akibat tingginya konsumsi daging merah adalah penyakit jantung, yang berkaitan dengan kadar kolesterol dalam darah. Namun, terdapat juga kekhawatiran bahwa daging merah dapat memengaruhi kesuburan wanita. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perempuan yang mengonsumsi dua porsi atau lebih daging merah dalam seminggu berisiko 56 persen lebih tinggi terkena endometriosis.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa daging merah dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh wanita, yang merupakan salah satu faktor penyebab endometriosis. Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, seperti pada indung telur, dan ini dapat menyebabkan nyeri yang sangat menyakitkan serta kesulitan untuk hamil. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1 dari 10 wanita di usia reproduktif.