Namun yang lebih penting, penelitian ini menggambarkan bagaimana puasa memanipulasi jaringan mitokondria untuk mempertahankannya dalam keadaan awet muda. Di dalam sel, jaringan mitokondria umumnya berada dalam dua kondisi, yaitu menyatu dan terfragmentasi.
Dengan menggunakan cacing nematoda, studi tersebut menemukan bahwa diet yang dibatasi membuat homeostasis pada jaringan mitokondria yang memungkinkan plastisitas yang sehat antara mitokondria yang menyatu dan terfragmentasi ini.
Dalam percobaan penelitian, jangka hidup cacing meningkat dengan hanya melestarikan homeostasis jaringan mitokondria melalui intervensi diet. Hasil ini membantu menjelaskan bagaimana puasa dapat meningkatkan umur panjang dan menjalani masa tua yang sehat.
"Kondisi energi rendah seperti pembatasan diet dan puasa intermiten sebelumnya telah terbukti dapat meningkatkan penuaan yang sehat. Memahami mengapa hal ini terjadi adalah langkah penting untuk dapat memanfaatkan puasa secara terapeutik," jelas Heather Weir, penulis utama studi tersebut. .