Synchronicity, atau sinkronisitas, adalah fenomena kejadian-kejadian yang terjadi secara kebetulan namun memiliki makna yang dalam dan terkait satu sama lain. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Gustav Jung, seorang psikolog terkemuka, yang memperkenalkannya sebagai kejadian-kejadian yang terjadi secara bersamaan namun tidak memiliki hubungan sebab-akibat yang jelas. Synchronicity menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang, karena fenomena ini menimbulkan pertanyaan apakah kebetulan semata atau ada takdir yang terkait dalam aliran waktu yang kompleks dan misterius.
Kebetulan bermakna adalah inti dari konsep synchronicity. Sebuah kejadian yang tampaknya tidak memiliki hubungan sebab-akibat, namun memiliki makna yang mendalam bagi individu yang mengalaminya, menimbulkan pertanyaan tentang keterkaitan antara kejadian-kejadian tersebut. Misalnya, seseorang bertemu dengan seseorang yang memiliki nama yang sama dengan seorang kenalan lama di saat yang sama ketika dia sedang memikirkan kenalan itu. Meskipun hubungan sebab-akibat tidak terlihat, kejadian tersebut memiliki makna yang kuat bagi individu yang mengalaminya.
Synchronicity juga menyangkut hubungan antara waktu dan takdir. Kejadian-kejadian yang terjadi secara kebetulan namun terasa terkait dalam aliran waktu menunjukkan adanya pola atau rancangan tertentu di balik peristiwa-peristiwa yang dianggap tak terduga. Beberapa orang percaya bahwa ini adalah pertanda dari takdir atau rencana semesta yang lebih besar, sementara yang lain lebih condong kepada pandangan bahwa ini adalah hasil dari keterkaitan yang kompleks antara alam semesta dan pikiran manusia.