Menurut Huy Nguyen, kepala penasihat pendidikan dan pengembangan karier Intelligent, banyak lulusan baru kesulitan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya karena lingkungan kerja dapat sangat berbeda dari pengalaman belajar mereka. Mereka sering kali tidak siap menghadapi lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya tempat kerja, dan ekspektasi pekerjaan yang mandiri.
Manajer perekrutan yang disurvei juga melaporkan bahwa beberapa pekerja Generasi Z kesulitan mengelola beban kerja, sering terlambat, dan kurang memperhatikan tata krama berpakaian atau berbicara dengan pantas. Banyak alasan yang disebutkan di balik keputusan pemecatan ini, antara lain kurangnya motivasi atau inisiatif, kurangnya profesionalisme, keterampilan berorganisasi yang buruk, dan keterampilan komunikasi yang buruk.
Dilihat dari survei yang dilakukan intelligent, berikut adalah beberapa alasan perusahaan memecat karyawan Generasi Z:
- Kurangnya motivasi atau inisiatif: 50%
- Kurangnya profesionalisme: 46%
- Keterampilan berorganisasi yang buruk: 42%
- Keterampilan komunikasi yang buruk: 39%
- Kesulitan menerima feedback: 38%
- Kurangnya pengalaman kerja yang relevan: 38%
- Keterampilan pemecahan masalah yang buruk: 34%
- Keterampilan teknis yang tidak memadai: 31%