Apakah mereka full-time atau part-time
Jenis konten yang dibuat
Lama berkarir sebagai influencer
Para kreator yang sukses biasanya telah bekerja keras selama bertahun-tahun. Mereka menghabiskan waktu berhari-hari untuk merancang, merekam, dan mengedit konten sebelum diunggah. Selain itu, mereka harus terus berinteraksi dengan pengikut agar tetap relevan.
Menurut analis Emarketer, Jasmine Enberg, pekerjaan ini jauh lebih berat daripada yang dibayangkan banyak orang. Kreator yang bisa bertahan adalah mereka yang konsisten dan mampu beradaptasi dengan tren baru.
Sayangnya, menjadi influencer juga berarti tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran, seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, atau bonus tahunan. Ditambah dengan ketidakpastian ekonomi, pekerjaan ini semakin penuh risiko.
Pendapatan dari Platform Makin Kecil
Dulu, platform digital menawarkan insentif besar bagi kreator konten. Antara 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan kreator senilai US$ 1 miliar. YouTube Shorts juga memberikan bonus antara US$ 100-10.000 per bulan, sementara Instagram Reels sempat memberikan penghargaan dalam jumlah fluktuatif.
Namun kini, kebijakan pembayaran semakin ketat. Contohnya:
- TikTok menetapkan syarat minimal 10.000 follower dan 100.000 view per bulan agar bisa mendapatkan penghasilan.
- YouTube Shorts membagikan pendapatan iklan, tetapi hanya untuk kreator dengan minimal 1.000 subscriber dan 10 juta view dalam 90 hari.
- Instagram mulai menerapkan sistem invitation-only, di mana hanya kreator tertentu yang bisa mendapatkan penghargaan uang.
Akibatnya, semakin banyak kreator yang mengeluh bahwa penghasilan mereka terus berkurang.
Ben-Hyun, seorang TikToker dengan 2,9 juta pengikut, mengungkapkan bahwa pada Maret lalu ia masih bisa mendapatkan US$ 200-400 per satu juta view. Namun kini, meskipun jumlah pengikutnya bertambah, ia hanya menerima US$ 120 untuk video dengan 10 juta view.