Namun, di balik kesenangan dalam seni bersantap, ada pula sejumlah tantangan yang perlu dihadapi. Globalisasi dan modernisasi telah membawa budaya kuliner untuk terus berkembang, namun juga membawa tantangan dalam merawat tradisi kuliner yang autentik. Kesenangan dalam menikmati makanan dari belahan dunia lain seringkali membawa dampak pada kelestarian kuliner lokal. Banyak warisan kuliner tradisional yang terancam punah karena kalah bersaing dengan makanan instan atau makanan cepat saji yang lebih mudah didapat.
Selain itu, perubahan gaya hidup juga memberikan tantangan tersendiri dalam seni bersantap. Kesibukan dan tuntutan hidup modern seringkali membuat orang lebih memilih cara cepat dan praktis dalam menyantap makanan, sehingga mengurangi pengalaman dan kesenangan dalam menikmati hidangan. Tantangan lainnya adalah terkait dengan keberlanjutan. Dalam era yang semakin sadar akan keberlanjutan, ada tekanan untuk mendukung dan mempromosikan praktik pertanian dan perikanan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa makanan yang dinikmati tidak hanya lezat, tetapi juga ramah lingkungan.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, seni bersantap juga dapat menjadi sarana untuk menyatukan budaya dan memperkuat identitas suatu bangsa. Melalui perayaan kuliner, komunitas dapat mempertahankan tradisi dan mengenalkan warisan kuliner mereka kepada generasi muda. Pengembangan program kuliner edukatif juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan kuliner tradisional.