Kebanyakan orang memiliki rutinitas sendiri, mereka pergi ke toilet dengan lama waktu yang sama per harinya dan di waktu yang sama.
Menyimpang secara signifikan dari pola teratur mungkin masih dianggap sehat, namun bisa juga mengindikasikan perkembangan masalah perut atau usus.
Faktor apa yang mempengaruhi seberapa sering Anda pergi ke toilet?
Seberapa sering seseorang pergi ke kamar mandi bisa sangat bervariasi dan tergantung pada berbagai faktor termasuk:
Asupan cairan
Karena usus besar menyerap kelebihan air putih, tidak cukup minum cairan bisa mengeras kotoran dan membuatnya lebih sulit untuk BAB. Seseorang yang mengalami sembelit harus meningkatkan asupan cairannya untuk membantu menjaga kotoran tetap lunak.
Usia
Konstipasi sering dikaitkan dengan bertambahnya usia. Penuaan menyebabkan perut melambat, sehingga kotoran tidak lewat dengan cepat. Juga, orang yang lebih tua lebih cenderung minum obat yang dapat mengganggu kebiasaan buang air besar mereka yang biasa.
Aktivitas
Tetap aktif membantu usus besar bekerja lebih baik dan buang kotoran melalui usus lebih efisien. Bila seseorang mengalami konstipasi atau pencernaan lambat, berjalan-jalan atau berlari bisa membantu segala sesuatunya bergerak lebih teratur.