Koagulasi Darah dan Perubahan Kimiawi
Setelah sirkulasi berhenti, darah di dalam pembuluh juga akan mulai menggumpal atau mengalami koagulasi. Proses pembekuan darah ini terjadi secara alami karena tidak ada lagi aliran yang menjaga darah tetap cair, dan berbagai faktor pembekuan darah di dalam tubuh mulai aktif. Gumpalan darah ini akan semakin menguat seiring waktu.
Namun, yang menarik, tidak semua darah akan membeku secara instan atau sempurna. Sebagian kecil darah, terutama yang berada di arteri dan vena besar, mungkin tetap dalam bentuk cair untuk beberapa waktu karena proses koagulasi membutuhkan waktu dan kondisi tertentu. Selain itu, ada juga fenomena post-mortem fibrinolysis, di mana setelah beberapa jam, proses alami dalam tubuh dapat menyebabkan gumpalan darah yang terbentuk sebagian mulai larut kembali. Ini berarti, bahkan setelah berjam-jam, masih ada darah cair di dalam tubuh, meskipun tidak dalam volume yang sama seperti saat hidup.
Cairan Tubuh Lain dan Evaporasi
Selain darah, tubuh juga mengandung cairan lain seperti cairan intraseluler dan ekstraseluler. Setelah kematian, sel-sel mulai mati dan membrannya kehilangan integritas, menyebabkan cairan dari dalam sel bisa keluar dan berkontribusi pada proses dekomposisi. Namun, ini adalah proses yang berbeda dari "perginya darah".
Mungkin ada kebingungan dengan proses pengeringan atau evaporasi cairan dari tubuh yang terjadi setelah kematian, terutama jika jenazah terpapar udara atau suhu tertentu. Namun, proses ini sangat lambat dan hanya melibatkan sebagian kecil dari total cairan tubuh. Evaporasi tidak sama dengan "darah pergi", melainkan hilangnya air dari jaringan tubuh seiring waktu.