Konteks Medis dan Forensik
Dalam konteks medis, misalnya pada prosedur autopsi atau embalming, darah memang akan dikeluarkan dari sistem peredaran darah. Pada embalming, darah akan diganti dengan cairan embalming untuk mengawetkan jenazah. Namun, ini adalah intervensi eksternal, bukan proses alami yang terjadi spontan setelah kematian. Artinya, secara alami, darah tetap berada di dalam tubuh, hanya saja distribusinya berubah dan sebagian mengalami koagulasi.
Pemahaman tentang apa yang terjadi pada darah setelah kematian sangat penting dalam ilmu forensik. Pola livor mortis, misalnya, bisa menjadi petunjuk penting bagi penyidik untuk menentukan posisi jenazah setelah kematian atau apakah jenazah dipindahkan. Ini menunjukkan bahwa darah tidak menghilang, melainkan memberikan informasi vital tentang kondisi pasca-kematian.
Jadi, gagasan bahwa semua darah akan "pergi" atau menghilang dari tubuh setelah kematian adalah sebuah kesalahpahaman. Sebaliknya, yang terjadi adalah berhentinya sirkulasi, darah berkumpul di bagian tubuh terbawah karena gravitasi (livor mortis), dan kemudian sebagian mengalami koagulasi.