Tampang

Perginya Semua Darah Ketika Seseorang Meninggal? Memahami Proses Setelah Kematian

26 Jul 2025 09:25 wib. 12
0 0
Kematian
Sumber foto: Canva

Konsep tentang apa yang terjadi pada tubuh setelah kematian seringkali diselimuti mitos dan kesalahpahaman, terutama menyangkut cairan tubuh seperti darah. Ada anggapan bahwa semua darah akan hilang atau "pergi" dari tubuh begitu seseorang meninggal. Namun, realitas ilmiah tentang proses yang terjadi pada sistem peredaran darah setelah henti jantung dan pernapasan jauh lebih kompleks dari sekadar menghilang. Darah tidak serta merta lenyap, melainkan mengalami perubahan dan redistribusi internal.

Berhentinya Sirkulasi dan Gravitasi

Begitu jantung berhenti berdetak, sistem sirkulasi darah yang selama hidup terus-menerus memompa darah ke seluruh tubuh juga berhenti berfungsi. Tidak ada lagi tekanan yang mendorong darah mengalir melalui pembuluh. Pada momen inilah gravitasi mulai mengambil alih peran dominan. Darah, yang merupakan cairan kental, akan mulai bergerak mengikuti gaya gravitasi ke bagian tubuh yang paling rendah.

Proses ini dikenal sebagai livor mortis atau "kematian kebiruan". Darah yang tidak lagi bersirkulasi akan menumpuk di kapiler dan vena-vena kecil di area tubuh yang paling dekat dengan permukaan tempat jenazah berbaring. Akibatnya, area kulit di bagian bawah tubuh akan tampak keunguan atau kemerahan. Sementara itu, bagian tubuh yang lebih tinggi atau tidak tertekan akan terlihat pucat karena darah telah mengalir menjauh dari area tersebut. Fenomena ini biasanya mulai terlihat dalam 20-30 menit setelah kematian dan mencapai puncaknya dalam 8-12 jam. Jadi, darah tidak hilang, melainkan berkumpul di bagian tertentu.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?