Tampang

Perempuan Sebagai Tulang Punggung Keluarga: Fenomena Meningkatnya Female Breadwinners di Indonesia

19 Apr 2025 19:19 wib. 33
0 0
Perempuan Sebagai Tulang Punggung Keluarga: Fenomena Meningkatnya Female Breadwinners di Indonesia
Sumber foto: iStock

Sebuah studi yang dilakukan oleh Budig pada 2006 menjelaskan bahwa peran ganda yang dihadapi perempuan—antara pekerjaan dan urusan domestik—menjadi alasan utama mereka memilih pekerjaan dengan status berusaha. Pekerjaan jenis ini menawarkan lebih banyak fleksibilitas dibandingkan dengan pekerjaan formal yang membutuhkan waktu tetap dan sering kali mengharuskan syarat pendidikan tinggi.

Selain itu, sekitar 44,95 persen female breadwinners bekerja sebagai buruh atau karyawan. Ini menjadi pilihan yang lebih realistis bagi perempuan yang tidak memiliki modal cukup untuk memulai usaha sendiri. Pekerjaan sebagai buruh atau karyawan memberikan penghasilan tetap dan lebih mudah diakses, karena tidak memerlukan modal yang besar dan biasanya memiliki aksesibilitas lebih tinggi dibandingkan usaha pribadi.

Sektor Ekonomi dan Lokasi Kerja

Sektor perdagangan mendominasi sebagai tempat bekerja bagi female breadwinners, dengan proporsi sebesar 23,61 persen. Sektor lainnya yang memiliki persentase tinggi adalah pertanian (17,86 persen) dan industri pengolahan (17,37 persen). Studi oleh ILO pada 2018 menyebutkan bahwa sektor ekonomi yang berkembang di suatu daerah mempengaruhi peluang kerja bagi perempuan. Di daerah yang ekonominya bergantung pada sektor yang didominasi oleh laki-laki, seperti pertambangan atau konstruksi, kemungkinan perempuan bekerja di sektor tersebut lebih sedikit.

Berdasarkan lokasi kerja, sebagian besar female breadwinners bekerja di usaha perorangan, dengan persentase mencapai 60,79 persen. Hal ini menunjukkan bahwa banyak perempuan memilih untuk bekerja di tempat yang menawarkan fleksibilitas tinggi, seperti usaha mikro atau sektor informal yang memungkinkan mereka menyeimbangkan pekerjaan dengan peran domestik mereka. Banyak yang bekerja di rumah sendiri, rumah pemberi kerja, atau pasar, yang menawarkan aksesibilitas lebih besar, terutama untuk mereka yang memiliki tanggung jawab merawat anak atau anggota keluarga lainnya.

Namun, bekerja di sektor informal atau rumah tangga berbayar sering kali tidak memberikan perlindungan ketenagakerjaan yang memadai, serta jaminan sosial yang seharusnya diterima oleh pekerja di sektor formal. Situasi ini menambah tantangan bagi perempuan yang bekerja di sektor-sektor ini, yang sering kali menghadapi pendapatan rendah dan ketidakpastian ekonomi.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Game PUBG untuk Remaja
0 Suka, 0 Komentar, 14 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?