"Pasangan yang terbiasa mengelola emosi bersama lebih peka dan terbuka, membangun kelekatan aman yang menjadi fondasi kuat hubungan orangtua-anak," tambahnya.
Kehamilan dan Transisi Emosi: Peran Mindfulness
Memasuki masa kehamilan, kesadaran penuh menjadi semakin penting. Kehamilan bukan sekadar proses fisik, melainkan transisi identitas yang dipenuhi tantangan emosional. Perubahan hormon pada ibu dan ketidakpastian peran bagi ayah bisa menimbulkan kecemasan.
Latihan pernapasan, meditasi, dan komunikasi terbuka membantu ibu hamil dan pasangan mengelola tekanan ini sekaligus membangun ikatan emosional yang kuat dengan calon bayi. Kondisi emosional ibu selama kehamilan bahkan berpengaruh langsung pada perkembangan sistem saraf janin, sehingga suasana hati yang tenang dan didukung akan menghasilkan bayi dengan kemampuan emosi yang lebih sehat.
Transformasi Paradigma: PAUD HI sebagai Ekosistem Pembelajaran untuk Orangtua
Sayangnya, intervensi pengasuhan di Indonesia masih sering dimulai ketika anak sudah lahir atau masalah mulai muncul. Endang mengingatkan, penguatan kapasitas pengasuh harus dimulai dari hulu, yakni masa pranikah.
Pelatihan pranikah yang ideal tidak hanya membahas aspek administratif, tetapi juga refleksi pola asuh, kesadaran diri, dan pengelolaan emosi. Di komunitas, program pengasuhan berbasis mindfulness dapat dikembangkan untuk mendukung peran ayah dan ibu secara penuh.