Perlindungan Konsumen yang Belum Sepenuhnya Matang: Industri PayLater relatif baru dibandingkan perbankan tradisional. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperketat regulasi, masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal perlindungan konsumen, terutama terkait dengan praktik penagihan dan transparansi biaya.
Mengelola Risiko PayLater: Bijak dalam Bertransaksi
Untuk menghindari jebakan PayLater, ada beberapa tips penting yang bisa Anda terapkan:
Pahami Kebutuhan, Bukan Keinginan: Gunakan PayLater hanya untuk kebutuhan mendesak yang memang tidak bisa ditunda. Jangan tergoda untuk membeli barang yang sekadar diinginkan.
Hitung Kemampuan Bayar: Sebelum menggunakan, pastikan Anda memiliki sumber dana yang jelas untuk melunasi tagihan sesuai jatuh tempo. Jangan berasumsi Anda akan punya uang di kemudian hari.
Perhatikan Bunga dan Biaya: Selalu baca syarat dan ketentuan dengan cermat. Pahami berapa bunga dan biaya lain yang akan Anda tanggung, terutama untuk cicilan bulanan.
Disiplin Membayar Tepat Waktu: Ini krusial. Atur pengingat agar Anda tidak pernah terlambat membayar untuk menghindari denda dan dampak negatif pada skor kredit.
Batasi Penggunaan: Jangan gunakan PayLater dari banyak penyedia sekaligus, karena ini bisa membuat Anda kehilangan jejak total utang dan memperbesar risiko gagal bayar.
Prioritaskan Pelunasan: Jika Anda terlanjur menggunakan, prioritaskan pelunasan PayLater Anda, terutama yang memiliki bunga tinggi.
PayLater memang menawarkan kemudahan, tetapi kemudahan tersebut datang dengan tanggung jawab besar.