Berdasarkan panduan American Academy of Pediatrics (AAP), anak di bawah usia 18 bulan sebaiknya tidak diberikan screen time sama sekali, kecuali untuk kegiatan video call bersama keluarga dengan bimbingan orang tua. Sementara itu, anak berusia 18 bulan hingga 2 tahun diperbolehkan screen time dalam bentuk media edukasi, tetap dengan pendampingan langsung. Memasuki usia 2 hingga 5 tahun, durasi bermain gim non-edukasi sebaiknya dibatasi maksimal satu jam per hari. Hal ini bertujuan untuk mencegah hambatan perkembangan bahasa, kemampuan berpikir, dan keterampilan sosial-emosional.
Untuk anak usia 5 hingga 12 tahun, Gisella menyarankan agar durasi bermain gim dibatasi maksimal dua jam per hari di luar waktu belajar. Pada tahap ini, orang tua perlu memastikan adanya keseimbangan antara screen time, aktivitas fisik, dan interaksi sosial secara langsung. Gisella menekankan bahwa bermain gim tidak boleh menggeser kesempatan anak untuk bersosialisasi atau melakukan kegiatan fisik yang bermanfaat bagi kesehatan tubuhnya.
Ketika anak memasuki usia remaja (sekitar 13 tahun ke atas), pendekatan pengaturan screen time perlu dilakukan melalui kesepakatan bersama. Jika sejak kecil anak sudah terbiasa dengan pengaturan yang konsisten, maka pada usia remaja mereka akan lebih mampu mengelola penggunaan gim online secara mandiri. Orang tua di tahap ini dianjurkan untuk memperluas diskusi dengan anak, misalnya membahas konten gim yang aman, mengembangkan keterampilan pengelolaan diri, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.