Sebagai tambahan, dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta menyoroti pentingnya regulasi yang tepat sasaran bagi industri vape. Menurutnya, regulasi yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab dapat meningkatkan standar kesehatan masyarakat sambil mendorong inovasi.
Pendapat Laifa Annisa didukung oleh Pakar Nikotin dan Kesehatan Publik Dr. Karl Fagerstrom, yang mengungkapkan bahwa perdebatan mengenai risiko produk rokok elektrik dan produk alternatif lainnya telah menjadi perhatian sejumlah ahli kesehatan internasional. Fagerstrom mengutip Swedia sebagai contoh keberhasilan penerapan produk alternatif tembakau sebagai bagian dari kampanye berhenti merokok.
Menurut Fagerstrom, perbedaan antara rokok konvensional dan penggunaan produk tanpa asap sangat penting. Meskipun nikotin bersifat adiktif, produk tersebut tidak menyebabkan penyakit serius yang berhubungan dengan merokok. Temuan ini mengindikasikan bahwa fokus pencegahan kecanduan nikotin total perlu bergeser menjadi alternatif yang lebih aman bagi perokok yang tidak dapat berhenti sepenuhnya.