Penelitian lain yang dimuat dalam *Psychology and Aging* menunjukkan bahwa keterbukaan untuk mengekspresikan perasaan dan berinteraksi dengan orang lain dapat memiliki dampak positif dalam mengelola kesehatan mental. Menjadi lebih ekstrovert, misalnya, ternyata berkorelasi dengan kemampuan yang lebih baik dalam mengendalikan stres sehari-hari.
Menarik untuk dicatat bahwa sekitar sepertiga dari populasi dunia termasuk dalam kategori sangat sensitif. Temuan ini memberikan perspektif baru bahwa, alih-alih melihat sensitivitas sebagai sebuah kelemahan, kita dapat memahami bahwa sifat ini bisa menjadi pintu masuk menuju keseimbangan hidup. Hal ini terutama berlaku jika didukung oleh lingkungan yang baik serta pendekatan perawatan yang disesuaikan, seperti praktik mindfulness dan teknik relaksasi.