Tampang

Menoragia: Perdarahan Menstruasi Berat yang Mengancam Kualitas Hidup dan Kesehatan Perempuan

30 Mei 2025 21:42 wib. 66
0 0
Ilustrasi pembalut.()
Sumber foto: Google

1. Ganggu Kualitas Hidup

Studi internasional yang melibatkan 15.107 perempuan dari Kanada, Amerika Serikat, Brasil, Perancis, dan Rusia menemukan bahwa 41,1 persen atau 6.210 perempuan mengalami PMB. Dari kelompok ini, studi mengungkap dampak signifikan terhadap kualitas hidup mereka:

  • 80 persen merasa khawatir akan hal-hal yang tidak diinginkan akibat perdarahan.
  • 70 persen menghindari aktivitas sosial.
  • 64 persen mengalami kelelahan.
  • 42 persen merasakan sesak napas atau pingsan selama haid.
  • 40 persen mengalami situasi yang memalukan terkait perdarahan.

“Rata-rata perempuan menahan gejala PMB selama 2,9 tahun sebelum akhirnya mencari bantuan medis,” ungkap Kemal. Menoragia juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, karena pembalut berpotensi bocor lantaran tidak mampu menampung volume darah yang keluar.


2. Ganggu Kesehatan Fisik

Kamal melanjutkan, menoragia dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang membuat perempuan merasa mudah lelah dan tampilannya pucat. Ketika anemia defisiensi besi berat, perempuan bisa mengalami sesak napas dan peningkatan risiko masalah penyakit jantung.

“Kalau sudah sampai sesak napas, pingsan, itu sudah rendah Hb-nya (hemoglobin). Gampang capek, kayak enggak ada energi,” kata Kemal. Kurangnya asupan zat besi ditambah menoragia membuat jantung bekerja ekstra untuk menjaga aliran darah, yang pada akhirnya bisa menyebabkan jantung lelah, membesar, melemah, bahkan memicu gagal jantung.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?