Apakah Mama sudah menonton film 'Inang'? Dalam salah satu cuplikan film yang bergenre thriller-horror itu, terdapat momen manis antara Naysila Mirdad dan Dimas Anggara. Di scene tersebut, Naysila mengalami luka di jarinya akibat menyentuh pecahan kaca, dan Dimas dengan sigap mengisap jari yang berdarah tersebut. "Saat kecil, kalau luka seperti ini harus langsung disedot, lukanya pasti langsung berhenti," ujar Dimas dalam adegan yang cukup dramatis itu.
Lalu, muncul pertanyaan menarik, benarkah mengisap jari saat terluka bisa mempercepat proses penyembuhan? Mari kita selidiki fakta-fakta di balik kebiasaan ini.
1.Reaksi Naluriah Manusia dan Hewan
Mengisap atau menjilati luka sepertinya merupakan respons yang terjadi secara naluriah, tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan. Banyak hewan, seperti anjing dan kucing, melakukan hal yang sama. Ada sebuah idiom dalam bahasa Inggris, "lick your wounds" (jilatlah lukamu), yang menggambarkan proses pemulihan setelah mengalami kekalahan atau situasi yang sulit.
2.Manfaat Air Liur pada Luka
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2008 dalam The FASEB Journal menunjukkan bahwa air liur manusia memiliki manfaat penting saat ditempatkan di luka terbuka. Peneliti menemukan bahwa senyawa dalam air liur yang dikenal sebagai histatin tidak hanya mampu membunuh bakteri dan mencegah infeksi, tetapi juga mempercepat penyembuhan luka. Penemuan ini memberikan gambaran baru tentang fungsi air liur dalam proses penyembuhan.