Broken home merujuk pada kondisi keluarga yang tidak utuh atau harmonis akibat perceraian, konflik berkepanjangan, atau perpisahan antara orang tua. Keadaan ini seringkali memengaruhi kehidupan emosional dan psikologis anak-anak yang terlibat, karena mereka harus menghadapi perubahan besar dalam struktur keluarga. Tidak hanya mencerminkan hilangnya keutuhan keluarga secara fisik, tetapi juga merujuk pada ketidakhadiran dukungan emosional dari salah satu atau kedua orang tua.
Namun, penting untuk menyadari bahwa broken home bukanlah akhir dari segalanya. Banyak individu mampu bangkit dan sukses meski berasal dari latar belakang keluarga yang seperti ini. Dalam konteks ini, pengetahuan mengenai penyebab, dampak, serta strategi mengatasi broken home menjadi penting untuk memberikan pemahaman dan dukungan kepada individu yang terlibat.
Faktor Penyebab Broken Home
Broken home dapat disebabkan oleh beragam faktor internal maupun eksternal dalam keluarga. Beberapa penyebab utama broken home antara lain:
1. Perceraian orang tua.
2. Konflik berkepanjangan.
3. Kekerasan dalam rumah tangga.
4. Perselingkuhan.
5. Kondisi ekonomi.
6. Kurangnya komunikasi.
Dampak dari Broken Home
Dampak broken home seringkali berupa masalah emosional yang mendalam, terutama pada anak-anak. Perpecahan keluarga membawa konsekuensi yang kompleks, termasuk: