Di sisi lain, beberapa negara di Asia telah mengambil langkah untuk melarang konsumsi daging anjing secara penuh.
- Taiwan menjadi negara Asia pertama yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing serta melarang penjualan hewan tersebut untuk tujuan konsumsi sejak 2017. Pelanggar dapat dikenakan denda besar, dipermalukan di depan publik, dan bahkan menghadapi hukuman penjara.
- Hong Kong juga telah melarang penyembelihan dan penjualan daging anjing serta kucing selama beberapa dekade terakhir, meskipun konsumsi pribadi masih belum sepenuhnya dilarang.
Bahaya Konsumsi Daging Anjing bagi Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa konsumsi daging anjing dapat membawa risiko kesehatan yang serius, termasuk:
Rabies: Penyakit mematikan yang dapat menyebar ke manusia melalui gigitan atau kontak dengan darah anjing yang terinfeksi.
Kolera: Bakteri yang dapat berkembang dalam kondisi sanitasi yang buruk saat pengolahan daging anjing.
Trichinellosis: Infeksi parasit yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan komplikasi serius lainnya.
Karena alasan-alasan tersebut, banyak negara mulai mempertimbangkan untuk melarang konsumsi daging anjing secara penuh demi melindungi kesehatan masyarakat serta kesejahteraan hewan.
Kesimpulan
Meskipun konsumsi daging anjing masih terjadi di beberapa negara, kesadaran global tentang kesejahteraan hewan semakin meningkat. Banyak negara yang mulai melarang praktik ini, sementara negara lain masih mempertahankan tradisi mereka.
Dengan meningkatnya tekanan dari aktivis dan organisasi kesejahteraan hewan, diharapkan konsumsi daging anjing akan terus menurun di masa depan. Bagi pecinta hewan, ini adalah langkah penting dalam menciptakan dunia yang lebih ramah terhadap anjing dan hewan lainnya.