Anak-anak yang sering duduk dalam posisi "W" mungkin tidak mengembangkan kekuatan otot inti yang memadai. Kurangnya kekuatan inti ini dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas lain yang memerlukan keseimbangan dan kontrol tubuh, seperti berlari, melompat, atau bahkan menulis dengan postur yang benar. Selain itu, posisi ini juga membatasi kemampuan tubuh bagian atas untuk berputar, yang penting untuk aktivitas seperti meraih mainan di samping atau berpartisipasi dalam permainan yang melibatkan gerakan rotasi.
Pengaruh pada Postur dan Perkembangan Tulang
Kebiasaan duduk "W" secara terus-menerus juga dapat memengaruhi perkembangan postur tubuh. Tekanan yang tidak seimbang pada sendi dan kurangnya aktivasi otot inti dapat berkontribusi pada masalah postur seperti punggung bungkuk (kyphosis) atau bahkan skoliosis ringan. Tulang dan otot anak-anak masih sangat plastis dan mudah dibentuk; kebiasaan duduk yang buruk dapat membentuk pola pertumbuhan yang tidak optimal.
Selain itu, posisi ini juga dapat memperburuk kondisi ortopedi yang sudah ada sebelumnya, seperti femoral anteversion (kondisi di mana tulang paha berputar ke dalam) atau tibial torsion (kondisi di mana tulang kering berputar). Bagi anak-anak dengan kondisi ini, duduk "W" dapat memperparuk rotasi internal kaki dan menyebabkan mereka berjalan dengan kaki yang cenderung mengarah ke dalam (in-toeing gait).
Keterbatasan Gerak dan Eksplorasi
Duduk dalam posisi "W" membatasi rentang gerak yang dapat dilakukan anak. Saat duduk dengan kaki di depan atau bersila, anak dapat dengan mudah bergeser, berputar, atau meraih benda di sekitarnya, yang semuanya penting untuk eksplorasi dan pengembangan motorik. Posisi "W" mengunci pinggul dan lutut, membuat gerakan tersebut menjadi sulit atau tidak mungkin.