Bersosialisasi merupakan kegiatan yang penting bagi kesehatan mental dan emosional kita. Namun, tidak jarang kita merasa lelah setelah menghabiskan waktu bersama orang lain, bahkan setelah bersenang-senang. Lalu, apa sebenarnya alasan kita merasa lelah setelah banyak bersosialisasi? Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan penyebabnya menurut para ahli.
Salah satu alasan utama mengapa kita merasa lelah setelah bersosialisasi adalah konsumsi energi sosial yang tinggi. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita tidak hanya terlibat dalam percakapan, tetapi juga harus memproses berbagai informasi, emosi, dan juga ekspresi non-verbal. Menurut para ahli psikologi, ini adalah bagian dari “energi sosial” yang kita keluarkan. Setiap interaksi membutuhkan tingkat perhatian dan fokus yang berbeda, tergantung pada kompleksitas hubungan dan situasi. Akibatnya, setelah menghabiskan waktu bersosialisasi, tubuh dan pikiran kita merasa lelah.
Penyebab lain yang juga berkontribusi terhadap rasa lelah setelah bersosialisasi adalah introversi dan ekstroversi. Menurut Carl Jung, individu dapat dikategorikan sebagai introvert atau ekstrovert berdasarkan kecenderungan mereka terhadap interaksi sosial. Ekstrovert cenderung merasa lebih energik setelah bersosialisasi, sementara introvert justru merasa kehabisan energi setelah berinteraksi dengan banyak orang. Bagi introvert, interaksi sosial adalah sumber stres, dan mereka memerlukan waktu sendirian untuk mengisi ulang energi mereka. Ini adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam konteks mengapa kita merasa lelah setelah bersosialisasi.