Selain itu, tekanan sosial juga menjadi penyebab yang signifikan. Ketika bersosialisasi, kita sering kali merasa perlu untuk menunjukkan sisi terbaik diri kita. Hal ini menciptakan tekanan untuk tampil baik, sehingga kita perlu berusaha ekstra untuk menjaga image dan memenuhi ekspektasi orang lain. Kegiatan ini, meskipun terlihat menyenangkan, bisa menjadi melelahkan. Menurut para ahli, tekanan sosial ini dapat menyebabkan kecemasan yang membuat kita merasa kelelahan mental. Kita tidak hanya berinteraksi tetapi juga berusaha keras untuk beradaptasi dengan situasi sosial yang berbeda.
Kelelahan mental juga dapat muncul akibat multitasking sosial. Dalam banyak situasi, kita mungkin harus berinteraksi dengan lebih dari satu orang sekaligus. Ini bisa menjadi sangat menantang, terutama ketika setiap orang memiliki kepribadian, opini, dan kebutuhan emosional yang berbeda. Proses mental yang diperlukan untuk memahami dan beradaptasi dengan berbagai interaksi ini seringkali memakan waktu dan energi. Menurut penelitian psikologi, multitasking sosial cenderung mengakibatkan kelelahan yang lebih besar daripada komunikasi satu lawan satu.
Rasa lelah setelah banyak bersosialisasi juga dapat dipicu oleh faktor lingkungan. Suasana, suara bising, atau pengaturan tempat bersosialisasi (seperti pesta atau acara publik) bisa menambah stres dan membuat kita merasa lebih cepat lelah. Selain itu, berinteraksi dalam kelompok besar dapat meningkatkan rasa kewaspadaan, yang juga menguras energi kita. Menurut para ahli, faktor-faktor eksternal ini juga berkontribusi pada rasa lelah yang kita alami.