Tak hanya itu, depresi juga dapat memengaruhi perilaku individu terkait makanan. Ada yang menunjukkan bahwa individu yang mengalami depresi cenderung melakukan pola makan yang tidak teratur, termasuk melewatkan waktu makan atau bahkan tidak makan sama sekali. Hal ini dapat menjadi faktor penyebab lain dari penurunan nafsu makan pada individu yang mengalami depresi.
Selain faktor neurokimia dan perilaku, depresi juga dapat berdampak pada perubahan hormon pada tubuh. Pada individu yang mengalami depresi, terjadi perubahan hormon kortisol yang merupakan hormon stres. Kadar kortisol yang tinggi dapat berpengaruh pada proses metabolisme tubuh, termasuk nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan nafsu makan pada individu yang mengalami depresi.
Dari berbagai faktor yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa depresi dapat menurunkan nafsu makan melalui berbagai mekanisme, mulai dari perubahan neurokimia, stres kronis, perubahan perilaku makan, hingga perubahan hormon dalam tubuh. Penting untuk diketahui bahwa penurunan nafsu makan akibat depresi tidak boleh diabaikan, karena dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental individu yang mengalaminya. Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi dan penurunan nafsu makan.