Tampang

Membaca Buku vs. Scrolling Media Sosial: Dua Aktivitas, Dampak yang Berbeda pada Otak dan Mental

1 Sep 2025 14:25 wib. 17
0 0
Membaca Buku vs. Scrolling Media Sosial: Dua Aktivitas, Dampak yang Berbeda pada Otak dan Mental

Membaca buku dan menghabiskan waktu dengan menggulir layar media sosial sama-sama bisa disebut sebagai aktivitas membaca, namun keduanya ternyata memberikan dampak yang sangat berbeda bagi kesehatan mental maupun kognitif seseorang. Hal itu dijelaskan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa lulusan Universitas Sebelas Maret Surakarta, dr. Jiemy Ardian Sp.KJ, dalam sebuah acara literasi di Jakarta. Ia menekankan bahwa membaca buku sejatinya merupakan bagian dari sebuah terapi kejiwaan yang dikenal dengan istilah biblioterapi, yakni bentuk penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan mental melalui bacaan.

Menurut dr. Jiemy, membaca buku terutama buku fisik melatih otak untuk fokus, sabar, serta berpikir secara mendalam. Proses ini menuntut keterlibatan penuh pembaca, mulai dari membayangkan isi cerita, menyerap makna, hingga menganalisis alur atau gagasan yang ditawarkan penulis. Dengan kata lain, membaca buku bukan hanya tentang menerima informasi, tetapi juga tentang melatih imajinasi dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini berbeda jauh dengan aktivitas “scrolling” di media sosial, yang lebih menekankan pada stimulasi instan. Desain konten vertikal di berbagai platform digital sengaja dibuat cepat, singkat, dan adiktif, sehingga pengguna terbiasa untuk langsung beralih jika dalam hitungan detik suatu konten tidak menarik perhatian.

Kebiasaan ini, lanjutnya, menyebabkan attention span atau rentang konsentrasi manusia semakin menurun. Otak dilatih untuk hanya mau menerima sesuatu yang singkat, cepat, dan padat, sehingga ketika berhadapan dengan bacaan yang lebih panjang, muncul rasa tidak sabar. Inilah yang kemudian membuat banyak orang kesulitan untuk fokus membaca teks panjang, bahkan cenderung menghindari aktivitas membaca buku yang sebenarnya memberi manfaat lebih besar bagi kesehatan mental. Fenomena ini kian mengkhawatirkan di era digital, di mana media sosial mendominasi ruang perhatian masyarakat, terutama generasi muda yang tumbuh bersama gawai dan internet.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Pengobatan Alternatif Wasir
0 Suka, 0 Komentar, 13 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?