Tampang

Masih Mending Vape daripada Rokok?: Sebuah Perbandingan Risiko

11 Jul 2025 08:32 wib. 38
0 0
Rokok
Sumber foto: Canva

Perdebatan tentang rokok konvensional dan rokok elektrik, atau yang lebih dikenal dengan vape, terus bergulir di tengah masyarakat. Banyak pihak mengklaim bahwa vape merupakan alternatif yang "lebih aman" atau "masih mending" dibandingkan rokok tembakau tradisional. Klaim ini seringkali menjadi alasan bagi perokok untuk beralih atau bagi non-perokok untuk mencoba vape. Namun, untuk memahami perbandingan ini secara valid, diperlukan pemahaman mendalam tentang kandungan dan dampak kesehatan dari kedua produk tersebut berdasarkan bukti ilmiah terkini.

Perbedaan Kandungan dan Mekanisme Kerja

Rokok konvensional membakar daun tembakau kering, menghasilkan asap yang mengandung ribuan zat kimia berbahaya. Di antara zat-zat tersebut, sekitar 7.000 zat kimia diketahui, dan lebih dari 70 di antaranya bersifat karsinogenik (pemicu kanker). Beberapa komponen utama yang sangat berbahaya adalah tar, karbon monoksida, dan berbagai logam berat. Proses pembakaran inilah yang menghasilkan sebagian besar racun berbahaya tersebut, yang kemudian dihirup oleh perokok aktif maupun pasif.

Di sisi lain, vape atau rokok elektrik bekerja dengan memanaskan cairan (e-liquid) hingga menjadi uap atau aerosol yang kemudian dihirup. Cairan ini umumnya mengandung nikotin (meskipun ada juga yang tanpa nikotin), propilen glikol, gliserin nabati, dan perasa. Vape tidak melibatkan pembakaran tembakau. Oleh karena itu, vape tidak menghasilkan tar atau karbon monoksida yang merupakan produk pembakaran tembakau. Ini sering menjadi dasar argumen bahwa vape "lebih aman" karena menghilangkan banyak produk sampingan berbahaya dari pembakaran.

Reduksi Paparan Zat Berbahaya: Sebuah Argumen Relatif

Argumen utama yang mendukung klaim "masih mending vape daripada rokok" berpusat pada reduksi paparan zat berbahaya. Karena vape tidak membakar tembakau, memang benar bahwa pengguna vape terhindar dari paparan tar dan karbon monoksida, dua komponen paling merusak dalam asap rokok konvensional. Beberapa penelitian awal dan organisasi kesehatan tertentu, seperti Public Health England, pernah menyatakan bahwa vape "95% lebih aman" daripada rokok tembakau, meskipun angka ini seringkali disalahartikan dan diperdebatkan. Fokusnya adalah pada pengurangan risiko relatif dibandingkan dengan merokok tembakau, bukan pada klaim tanpa risiko sama sekali.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Apa Penyebab Mabuk Perjalanan?
0 Suka, 0 Komentar, 9 Mei 2018

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?