Penyebab lain mengapa makanan pedas dapat meningkatkan produksi endorfin adalah reaksi fisik yang terjadi saat tubuh merasakan rasa pedas. Ketika kita mengonsumsi makanan pedas, tubuh mulai berkeringat dan detak jantung meningkat. Reaksi ini sering kali diartikan sebagai respons "fight or flight" yang terjadi saat kita menghadapi situasi berbahaya. Akibatnya, tubuh kita merilis endorfin sebagai bentuk perlindungan untuk membuat kita merasa lebih baik.
Seiring dengan produksi endorfin, makan makanan pedas juga dapat meningkatkan aliran darah dalam tubuh. Peningkatan aliran darah berarti lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dipompa ke sel-sel tubuh, yang pada akhirnya dapat membawa dampak positif bagi kesehatan mental. Sayangnya, tidak semua orang bisa menikmati makanan pedas tanpa batas. Bagi sebagian orang, rasa pedas dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Namun, bagi mereka yang terbiasa, efek positifnya dapat sangat terasa, terutama dalam hal suasana hati.
Selain itu, ada aspek budaya yang mendukung konsumsi makanan pedas sebagai sumber kebahagiaan. Banyak tradisi dan kebudayaan di seluruh dunia yang merayakan makanan pedas sebagai bagian dari pengalaman sosial. Misalnya, berkumpul bersama teman dan keluarga sambil menikmati hidangan pedas dapat menciptakan suasana yang ceria dan penuh kebersamaan. Aktivitas sosial tersebut tentunya akan membantu meningkatkan hormon bahagia lainnya, seperti serotonin.