Kapan terakhir kamu memesan tiket kereta api? Pernahkah kalian melihat di televisi atau mengalami sendiri betapa di zaman tahun 90-an akhir hingga sekitar 2000 awal terlihat barisan panjang orang mengantri tiket, khususnya ketika lebaran tiba. Tak sedikit orang yang mungkin terjepit, tertindih, dan kepanasan ketika mereka mengantri tiket untuk mudik lebaran. Masih terbayang ketika mereka yang hendak mudik kala itu membawa barang bawaan sekaligus mengantri tiketnya. Dan aku mendengar juga dari orangtuaku saat itu ada juga calo. Untuk yang tidak ingin berjejal-jejalan mengantri tiket, bisa membeli tiket di calo. Tentunya ada harga berbeda untuk membayar biaya ‘antriaannya’. Harga tiket yang dibeli dari calo bisa jauh lebih mahal daripada harga tiket yang sesungguhnya. Tapi itu adalah salah satu pilihan yang diambil oleh pemudik yang enggan mengantri. Mungkin adanya calo ini bisa menjawab masalah antrian dengan caranya sendiri. Namun dari adanya calo ini jugalah ada masalah bari, yakni beredarnya tiket palsu! Ketika di dalam kereta ada 1 tempat duduk dengan 2 penumpang dan masing-masing memegang tiket dengan nomor tempat duduk tersebut. Ketika diselidiki, ternyata dalah satu dari mereka membeli tiket di calo.