Tampang

Kontroversi Konsumsi Daging Kucing di Berbagai Negara

22 Feb 2025 13:49 wib. 15
0 0
Kontroversi Konsumsi Daging Kucing di Berbagai Negara
Sumber foto: iStock

Di negara ini, daging kucing dan anjing dipercaya memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme tubuh, menyejukkan tubuh selama musim panas, dan menghangatkan tubuh selama musim dingin. Biasanya, daging kucing diolah menjadi sup, steak, atau dipadukan dengan sayuran dan nasi. Beberapa restoran juga menyajikannya dengan bumbu dan topping khusus.

Setiap tahunnya, diperkirakan lebih dari empat juta anak kucing dikonsumsi di China. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan kesadaran akan kesejahteraan hewan, yang mendorong banyak aktivis untuk berjuang menghentikan praktik ini.

Konsumsi Daging Kucing di Australia

Di Australia, sebagian besar masyarakat menolak konsumsi daging kucing. Namun, beberapa suku asli di negeri tersebut masih dilaporkan mengonsumsi kucing liar. Meskipun begitu, praktik ini sangat jarang dan tidak menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat umum di Australia.

Dampak dan Kontroversi Konsumsi Daging Kucing

Praktik konsumsi daging kucing menuai banyak kritik dari berbagai kalangan, terutama pecinta hewan dan organisasi perlindungan hewan. Beberapa alasan utama mengapa praktik ini ditentang adalah:

  1. Etika dan Hak Hewan
    Kucing telah lama dianggap sebagai hewan peliharaan dan sahabat manusia. Mengonsumsinya dianggap bertentangan dengan nilai-nilai kesejahteraan hewan.

  2. Risiko Kesehatan
    Daging kucing yang diperoleh dari pasar gelap berpotensi membawa berbagai penyakit, termasuk rabies dan infeksi parasit lainnya.

  3. Hilangnya Hewan Peliharaan
    Di negara-negara yang masih mengonsumsi daging kucing, banyak kasus pencurian kucing peliharaan yang dijual untuk konsumsi.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?