Muntah Berwarna Coklat atau Hitam: Ini bisa menjadi tanda pendarahan di lambung. Darah yang termuntahkan dan berwarna hitam pekat, atau menyerupai bubuk kopi, adalah indikasi serius.
Feses Berwarna Hitam Pekat atau Berdarah: Pendarahan internal yang terjadi di lambung atau usus halus bisa membuat feses menjadi hitam, pekat, dan lengket seperti aspal. Ini dikenal sebagai melena. Jika pendarahan lebih rendah, feses bisa mengandung darah merah.
Nyeri Perut yang Tiba-tiba dan Sangat Parah: Ini bisa jadi pertanda perforasi, yaitu luka pada lambung yang sudah tembus hingga ke lapisan luar. Kondisi ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan operasi segera.
Penurunan Berat Badan Tak Terjelaskan: Jika berat badan terus turun tanpa alasan yang jelas, meski sudah mencoba makan, bisa jadi ada komplikasi serius.
Kesulitan Menelan Makanan: Peradangan dan luka yang meluas bisa menyebabkan penyempitan pada saluran pencernaan, membuat makanan sulit melewati kerongkongan atau lambung.
Mengapa Luka pada Lambung Bisa Terjadi?
Penyebab utama luka pada lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dan penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin dalam jangka panjang. Bakteri H. pylori dapat melemahkan lapisan pelindung lambung, membuatnya rentan terhadap asam. Sementara itu, NSAID dapat merusak lapisan tersebut secara langsung. Gaya hidup juga berkontribusi, seperti stres yang berlebihan, konsumsi alkohol, dan merokok.