Ia mengatakan untuk hindari juga penggunaan alkohol sebagai obat tidur karena akan mengganggu siklus tidur dan istirahat yang dihasilkan tidak maksimal.
Lebih lanjut, Cho menyarankan agar masyarakat mulai menerapkan kebiasaan tidur yang sehat, seperti menjaga waktu tidur dan bangun secara konsisten, menghindari paparan layar sebelum tidur, serta menciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman.
Ia juga menekankan bahwa istirahat berkualitas bukan berarti tidur lebih lama, melainkan tidur yang benar-benar pulih dan menyegarkan tubuh serta pikiran. Dalam hal ini, kualitas lebih penting daripada kuantitas.
Mengakhiri wawancara, Cho mengingatkan bahwa kesehatan mental dan fisik adalah aset jangka panjang. “Jika tidur dikorbankan demi pencapaian sesaat, maka kesehatan akan menuntut harga yang jauh lebih mahal di kemudian hari,” tutupnya.