Namun, keakuratan MBTI sebagai alat pengukur kepribadian telah menuai beberapa kritik dari kalangan akademisi dan praktisi psikologi. Salah satu kritik utama terhadap MBTI adalah kurangnya validitas empiris. Meskipun ada banyak orang yang mendukung dan merasakan manfaat dari hasil tes MBTI, banyak juga studi ilmiah yang menunjukkan bahwa tes ini tidak konsisten dan tidak memprediksi perilaku seseorang dengan akurat. Selain itu, MBTI sering dianggap sebagai alat yang terlalu kategoris dan tidak mampu menangkap kompleksitas individu yang unik.
Kritik lain terhadap MBTI adalah mengenai reliabilitasnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa hasil tes MBTI tidak konsisten ketika individu diuji ulang dalam jangka waktu yang berbeda. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana MBTI dapat diandalkan untuk memberikan gambaran yang konsisten tentang kepribadian seseorang. Kekurangan lain dari MBTI adalah kurangnya dasar ilmiah yang kuat. Alat ini dirancang berdasarkan teori psikologis dari Carl Jung, namun ada kritik tentang sejauh mana teori ini dapat diterapkan dalam konteks modern dan ilmiah.
Meskipun memiliki kelebihan dan kritik yang cukup signifikan, MBTI tetap menjadi alat yang digunakan secara luas dalam berbagai situasi. Bagi sebagian orang, hasil tes MBTI dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Alat ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memudahkan komunikasi dan kerjasama dalam tim kerja atau hubungan interpersonal.