3. Perubahan Suasana Hati dan Kecemasan
Apakah Anda tahu bahwa asupan protein dapat memengaruhi suasana hati seseorang? Makanan tinggi protein mengandung asam amino yang merupakan bahan pembentuk neurotransmiter, yaitu zat kimia di otak yang mengatur suasana hati dan perasaan bahagia, seperti dopamin dan serotonin. Jika tubuh kekurangan protein, hal ini dapat mengakibatkan tingkat stres, kelelahan, dan mudah tersinggung.
Pola makan rendah protein juga berkontribusi pada tingginya angka gangguan suasana hati yang ditemukan pada masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan protein yang cukup, diharapkan dapat membantu mengurangi risiko gangguan suasana hati.
4. Perubahan Warna dan Tekstur Kulit
Kulit juga dapat menjadi indikator dari kurangnya asupan protein dalam tubuh. Kekurangan protein dapat mengakibatkan kulit kendur, kusam, dan kering karena hilangnya kolagen, suatu jenis protein yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Dalam kondisi yang lebih parah, kekurangan protein juga dapat menyebabkan masalah kulit seperti bercak kering atau kulit yang mengelupas.
Data menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang mengalami berbagai masalah kulit akibat kekurangan protein. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya untuk memahami dan memperbaiki asupan protein dalam pola makan sehari-hari.
5. Kesulitan Menurunkan Berat Badan atau Bertambah Gemuk
Jika Anda mengalami kesulitan menurunkan berat badan meskipun Anda rutin berolahraga dan mengontrol asupan kalori, hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan protein dalam pola makan Anda. Protein tidak hanya membantu membangun otot tetapi juga meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga membantu membakar lebih banyak kalori selama proses pencernaan. Kurangnya protein dalam tubuh dapat membuat tubuh menyimpan lemak, bukannya membakarnya, yang akhirnya dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan.