Dampak FOMO juga dapat terjadi dalam konteks profesional. Di lingkungan kerja, seseorang mungkin merasa terdorong untuk selalu “online” dan merespons pesan atau email seketika, agar tidak ketinggalan informasi atau kesempatan. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hidup dan bekerja, serta meningkatkan tingkat stres. Dalam jangka panjang, FOMO dapat memengaruhi kinerja kerja dan menghambat kemajuan karir.
Untuk mengatasi FOMO di era digital, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, penting untuk menyadari bahwa apa yang ditampilkan di media sosial tidak selalu mencerminkan realitas. Banyak konten yang dipublikasikan dengan tujuan untuk memperlihatkan sisi terbaik dari hidup seseorang, dan seringkali tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Memahami hal ini dapat membantu mengurangi tekanan dan rasa kurang puas.
Selain itu, penting untuk menetapkan batasan dalam penggunaan media sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi waktu interaksi dengan platform-platform tersebut, misalnya dengan melakukan digital detox atau mematikan pemberitahuan selama beberapa jam. Dengan begitu, seseorang dapat fokus pada aktivitas dan hubungan di dunia nyata tanpa terganggu oleh tekanan FOMO dari dunia maya.