“Tung tung tung sahur”, karakter bertangan dan berkaki dengan tongkat bisbol.
“Ballerina cappuccina”, ballerina dengan kepala berupa cangkir cappuccino.
“Tralalero tralala”, hiu berkaki memakai sepatu.
Meski terkesan lucu dan imajinatif, visualisasi yang tak lazim serta suara dan warna yang mencolok menciptakan efek kejut (shock effect) yang sangat menarik bagi anak-anak.
Bahaya Imajinasi yang Berlebihan
Dr. Taufiq menyoroti bahwa terlalu sering mengonsumsi konten aneh dan tidak realistis dapat membuat anak sulit membedakan dunia nyata dan fiksi. “Anak bisa mulai memandang realita dengan cara yang imajinatif, padahal itu tidak boleh dibiarkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, penting bagi orangtua untuk menjelaskan bahwa apa yang ditonton bukanlah bagian dari kenyataan. Edukasi ini dibutuhkan agar anak tidak terbawa terlalu jauh dalam dunia khayal yang dibentuk oleh karakter-karakter anomali tersebut.
Tidak Semua Meme Anomali Aman
Walaupun ada konten yang sekadar menampilkan karakter menari, sebagian besar meme anomali mengandung narasi dewasa seperti perselingkuhan, kekerasan, bahkan unsur seksual. Jika tidak diawasi, anak bisa dengan mudah terpapar nilai-nilai yang tidak sesuai dengan usia mereka.