Para peneliti sebelumnya menemukan bahwa tikus yang diet menunjukkan kemampuan kognitif dan daya ingat yang lebih baik, kurang agresif, dan cenderung lebih lambat terkena penyakit Alzheimer. Mereka tak tahu mengapa hal itu terjadi.
"CREB1 dikenal mengatur fungsi penting otak seperti ingatan, belajar dan kendali rasa cemas. Aktivitasnya berkurang atau secara psikologis terpengaruh oleh penuaan," ungkap penelitian itu.
Tikus yang secara genetik mengalami kekurangan CREB1 tak menunjukkan perbedaan daya ingat saat mereka menjalani diet rendah kalori .
"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk pengembangan terapi masa depan guna menjaga otak kita tetap muda dan mencegah degenerasi otak dan proses penuaan".