Di tengah maraknya tren kecantikan dan peningkatan kesadaran akan perawatan kulit, pasar skincare turut dibanjiri berbagai produk, baik yang asli maupun palsu. Produk palsu tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan kulit karena komposisi bahan yang tidak jelas dan tidak teruji. Membedakan produk asli dan palsu bisa jadi rumit, namun salah satu metode yang paling efektif dan mudah diakses adalah melalui barcode. Kode batang ini menyimpan informasi penting yang dapat menjadi kunci untuk memverifikasi keaslian sebuah produk.
Memahami Fungsi Barcode pada Produk Skincare
Barcode adalah deretan garis vertikal hitam putih dengan lebar bervariasi yang disertai angka di bawahnya. Kode ini bukan sekadar hiasan; ia adalah identifikasi unik produk yang terdaftar secara global atau nasional. Umumnya, produk skincare menggunakan barcode EAN (European Article Number) atau UPC (Universal Product Code). EAN-13, misalnya, terdiri dari 13 digit angka yang masing-masing memiliki makna: tiga digit pertama menunjukkan kode negara produsen, beberapa digit berikutnya adalah kode perusahaan, dan sisanya adalah kode produk spesifik. Digit terakhir adalah check digit yang berfungsi untuk validasi.
Ketika sebuah produk skincare diproduksi secara legal, barcode tersebut akan terdaftar dalam basis data global. Pemalsu seringkali tidak memiliki akses atau kemampuan untuk membuat barcode yang sah dan terdaftar, atau mereka akan menjiplak barcode dari produk asli tanpa memahami validasinya. Oleh karena itu, memverifikasi barcode bisa menjadi langkah awal yang krusial dalam membedakan produk asli dan palsu.
Langkah Verifikasi Barcode: Cek Fisik dan Digital