Tampang

Budaya Hustle: Ambisi atau Tekanan Sosial Terselubung?

20 Mei 2025 21:43 wib. 12
0 0
Hustle Culture
Sumber foto: Pinterest

"Hustle culture" Istilah ini lagi ngetren banget, terutama di kalangan anak muda yang baru merintis karier atau memulai bisnis. Singkatnya, budaya hustle ini adalah paham yang mendorong kita untuk selalu bekerja keras, bahkan kalau perlu sampai mengorbankan waktu istirahat, hobi, bahkan kesehatan demi mencapai kesuksesan. Slogan-slogan seperti "tidur itu buang-buang waktu", "bangun pagi biar rezeki nggak dipatok ayam", atau "kerja keras atau pulang" sering banget kita dengar. Sepintas, budaya ini terlihat sangat positif dan memotivasi, seolah menyoroti pentingnya ambisi karier. Tapi, kalau kita lihat lebih dalam, apakah ini benar-benar tentang ambisi murni dari dalam diri, atau justru ada tekanan sosial terselubung yang bikin kita merasa harus ngoyo terus?

Awalnya, semangat hustle ini memang berangkat dari niat baik: ingin meraih kesuksesan, ingin jadi yang terbaik, dan ingin mencapai target yang tinggi. Apalagi di era digital sekarang, banyak influencer atau entrepreneur muda yang memamerkan hasil kerja kerasnya, pencapaian finansial, dan gaya hidup mewah. Ini seolah jadi bukti bahwa "kerja keras itu nggak akan mengkhianati hasil". Mereka jadi panutan, dan secara nggak langsung, memicu kita untuk ikut-ikutan nge-gas, bekerja tanpa henti, dan merasa bersalah kalau sekadar bermalas-malasan atau mengambil libur.

Namun, di balik gemerlap kesuksesan yang sering dipertontonkan itu, ada sisi lain yang jarang diekspos. Banyak dari kita yang merasa tertekan untuk terus produktif, bahkan di luar jam kerja. Notifikasi email yang masuk di malam hari, grup chat kantor yang nggak pernah sepi, atau ekspektasi untuk selalu responsif, semuanya berkontribusi pada perasaan harus selalu "on". Istilah work-life balance seolah jadi utopia, digantikan oleh work-life blend yang artinya batas antara kerja dan hidup pribadi jadi semakin kabur.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?