Menurut Mitri, lonjakan gula darah akibat makanan manis bisa membuat tubuh lebih waspada di tengah malam. Fluktuasi kadar gula ini juga memicu peningkatan hormon kortisol yang mengganggu tidur. Penelitian menyebutkan bahwa konsumsi gula tinggi dikaitkan dengan tidur yang lebih singkat dan tidak nyenyak.
3. Alkohol: Membuat Mengantuk, Tapi Mengganggu Tidur
Banyak orang merasa segelas anggur bisa membantu tidur lebih cepat. Faktanya, meskipun alkohol memiliki efek sedatif awal, namun dalam jangka panjang justru menyebabkan tidur yang terfragmentasi dan tidak berkualitas.
Mitri menekankan bahwa alkohol bisa membuat Anda sering terbangun di malam hari. Efek ini muncul ketika tubuh mulai memproses alkohol dalam darah, yang berdampak pada gangguan ritme tidur alami.
4. Makanan Pedas: Pemicu Refluks dan Ketidaknyamanan
Bagi pecinta makanan pedas, perlu hati-hati bila mengonsumsinya di malam hari. Makanan pedas bisa menimbulkan gangguan pencernaan yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman saat berbaring.
Bahkan, bagi mereka yang menderita refluks asam lambung atau sindrom iritasi usus besar (IBS), makanan pedas dan asam bisa memperburuk gejala dan membuat tidur semakin sulit.
5. Makanan Berlemak: Berat di Perut, Sulit untuk Terlelap
Makanan seperti gorengan, burger, atau daging berlemak tinggi memang terasa mengenyangkan. Namun, makanan ini membutuhkan waktu lama untuk dicerna, dan saat dikonsumsi menjelang tidur, justru dapat menimbulkan rasa penuh, kembung, dan tidak nyaman.
Mitri menjelaskan bahwa makanan berlemak memperlambat pengosongan lambung, yang menyebabkan gangguan tidur dan membuat tubuh lebih sulit memasuki fase tidur dalam.
6. Makanan Olahan: Nugget dan Sosis Tak Seaman Kelihatannya