Dr. Venkatesan juga menekankan bahwa penumpukan makeup dapat menimbulkan masalah pada kelenjar produksi air mata, yang dapat menyebabkan mata kering. Partikel-partikel dari makeup dapat menghalangi kestabilan air mata dan berpotensi menyumbat kelenjar meibom, yang sangat penting untuk menjaga kelembapan mata.
Lebih jauh, penggunaan kosmetik yang telah terkontaminasi atau kedaluwarsa berpotensi menyebabkan infeksi, karena bakteri dan virus dapat berpindah dari alat rias ke area mata. Kontaminasi riasan ini bisa menimbulkan gejala seperti kemerahan, rasa gatal yang mengganggu, dan pembengkakan yang tidak nyaman akibat reaksi alergi terhadap bahan yang terdapat dalam pensil mata atau eyeliner glitter.
Tren kecantikan yang semakin populer, seperti pelentikan bulu mata dengan metode panas dan penggunaan maskara yang berlebihan juga dapat berakibat fatal, menyebabkan kerontokan bulu mata dan dampak buruk pada kesehatan mata secara keseluruhan. Menurut Dr. Venkatesan, produk seperti pensil mata, bulu mata palsu, dan eyeliner glitter dapat tampak menawan, namun, lem yang digunakan pada bulu mata palsu sering kali mengandung bahan yang dapat memicu infeksi dan bahkan merusak bulu mata asli dalam jangka waktu lama.