Ia memberikan ilustrasi tentang ketidaknyamanan menggunakan sepasang sepatu yang tidak sesuai dengan bentuknya. Sri Mulyani berkata, "Coba bayangkan jika seorang wanita mengenakan sepatu hak tinggi satu sisi dan flatshoes di sisi lain, tentu akan terasa sangat tidak nyaman."
Sejak 2010, Sri Mulyani telah memperhatikan isu kesetaraan gender dengan membuat skema anggaran responsif gender (ARG) di kementerian dan lembaga (K/L), termasuk dalam penganggaran belanja. Dari tren yang terlihat, jumlah rincian tagging ARG K/L terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, hanya sekitar 26,43% dari total belanja seluruh K/L yang menggunakan tagging ARG, namun pada tahun 2023 angkanya melonjak menjadi 41,46%.
"Setiap anggaran juga diidentifikasi untuk melihat manfaatnya terutama kepada perempuan. Inilah yang disebut sebagai anggaran responsif gender. Mengapa hal ini harus dilakukan? Karena pada situasi yang normal sekalipun, perempuan seringkali mengalami diskriminasi," ungkap Sri Mulyani.