Tampang

Bagaimana Pola Belanja Impulsif Bisa Dikelola?

28 Agu 2025 14:02 wib. 53
0 0
Belanja
Sumber foto: Canva

Siapa yang tidak pernah merasa tergoda melihat diskon besar-besaran atau produk baru yang menarik, lalu tanpa pikir panjang langsung membelinya? Hampir semua orang pernah mengalaminya. Pola belanja semacam ini dikenal sebagai belanja impulsif. Ini adalah keputusan membeli yang dibuat secara tiba-tiba tanpa perencanaan matang. Meskipun sering kali terasa menyenangkan sesaat, kebiasaan ini bisa membawa konsekuensi serius, mulai dari tagihan yang membengkak hingga penumpukan barang yang tidak benar-benar dibutuhkan. Mengelola pola belanja impulsif bukan berarti harus berhenti membeli sesuatu yang disukai, melainkan tentang membangun kesadaran dan kontrol diri yang lebih baik.

Memahami Otak di Balik Dorongan Belanja

Belanja impulsif bukanlah semata-mata soal kurangnya kemauan. Ada proses neurobiologis yang kompleks di baliknya. Ketika melihat sesuatu yang menarik, otak kita merespons dengan melepaskan dopamin, neurotransmitter yang berkaitan dengan rasa senang dan penghargaan. Pelepasan dopamin ini menciptakan sensasi euforia atau kegembiraan yang mendorong kita untuk bertindak. Sensasi ini seringkali jauh lebih kuat daripada pertimbangan logis tentang anggaran atau kebutuhan. Pemasar tahu betul cara memicu respons ini, menggunakan teknik seperti "penawaran terbatas," "diskon kilat," atau "produk eksklusif" untuk memicu dorongan membeli sebelum kita sempat berpikir.

Selain itu, emosi memainkan peran besar. Banyak orang yang belanja impulsif saat merasa bosan, stres, atau sedih. Tindakan membeli seolah menjadi pelarian atau cara untuk mendapatkan kepuasan instan yang mengalihkan perhatian dari perasaan negatif. Belanja impulsif juga bisa menjadi kebiasaan yang terjalin erat dengan rutinitas harian, seperti membeli kopi atau makanan ringan setiap kali melewati kafe tertentu.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Minyak Kemiri
0 Suka, 0 Komentar, 19 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?