Sejak Instagram meluncurkan Stories pada bulan Agustus 2016, perusahaan milik Facebook telah semakin meningkat popularitasnya. Pada awal 2017, pengguna Instagram menyalip Snapchat.
Sebagian besar platform sosial dibangun di atas algoritme eksklusif yang tidak 100 persen transparan bagi pengguna (belum lagi pengiklan). Pertimbangkan keseluruhan praktik "search engine optimization" (SEO) misalnya, yang intinya melibatkan algoritma misterius Google architecting untuk mendapatkan peringkat pencarian organik yang lebih tinggi.
Pada Instagram, salah satu hal yang membuat penasaran adalah urutan viewers Instagram story.
Daftar viewers tidak kronologis, namun tampaknya juga tidak berakar pada data "aktivitas" -yaitu interaksi publik seperti like dan comment. Hal ini menyebabkan beberapa pengguna melakukan tes mereka sendiri untuk menentukan faktor lain yang mungkin berpengaruh.