Untuk penelitian mereka, Dr. Dodin dan timnya menggunakan coklat antioksidan tinggi yang sama dengan yang digunakan Dr. Williams untuk penelitiannya. Tapi daripada mengonsumsi 20 gram coklat dalam satu porsi setiap hari, 74 wanita yang ikut serta dalam penelitian tersebut mengonsumsi 10 gram coklat tiga kali per hari selama 12 minggu.
Namun, bertentangan dengan temuan Prof. Stahl dan Dr. Williams, konsumsi coklat antioksidan tinggi tidak memiliki efek perlindungan pada peserta.
Satu perbedaan yang penulis catat adalah bahwa elastisitas kulit, atau kelenturan, meningkat pada kelompok coklat antioksidan tinggi.
Jadi, kita masih belum mengetahui apakah coklat itu adalah obat mujarab untuk mencegah kerusakan kulit UV.