Dampak positif dari gaya hidup minimalis ini sangat terasa pada aspek keuangan pribadi. Dengan hanya membeli barang-barang yang benar-benar diperlukan, individu dapat menghemat uang dan mengelolanya dengan lebih bijak. Tidak hanya itu, minimalkan juga meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan. Dengan memiliki barang-barang dalam jumlah yang lebih sedikit, individu dapat mengurangi limbah dan polusi yang dihasilkan dari proses produksi dan pembuangan barang. Dengan demikian, gaya hidup minimalis dapat membantu mendukung keberlanjutan lingkungan.
Selain minimalisme, gaya hidup sederhana juga merupakan alternatif yang efektif untuk melawan konsumerisme. Gaya hidup sederhana mendorong individu untuk hidup dengan seperlunya, menekankan kepuasan pada hal-hal sederhana seperti hubungan sosial, waktu bersama keluarga, dan kegiatan yang memberikan kebahagiaan tanpa harus bergantung pada barang-barang material. Gaya hidup sederhana menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada kepemilikan barang-barang mewah atau mahal, melainkan pada kualitas hidup secara keseluruhan.
Selain itu, gaya hidup sederhana juga dapat membantu individu merasa lebih bebas dan bahagia dengan menekan tekanan untuk terus-menerus memperoleh barang-barang baru dan mahal. Dengan mengurangi tekanan tersebut, individu dapat merasakan kebebasan finansial dan mental yang lebih besar. Gaya hidup sederhana juga mendorong untuk lebih berdaya dalam memanfaatkan sumber daya yang ada dan mengurangi pemborosan.