Tampang

Alas Kaki Aman untuk Dikenakan Saat Banjir Menurut Dokter Kulit

11 Mar 2025 10:07 wib. 16
0 0
Alas Kaki Aman untuk Dikenakan Saat Banjir Menurut Dokter Kulit

Sebagai bagian dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK, memberikan penjelasan mengenai pentingnya pemilihan alas kaki yang tepat pada saat bencana banjir. Ia mengingatkan bahwa tindakan preventif bisa sangat membantu dalam menjaga kesehatan, khususnya pada kulit."Disarankan untuk selalu memakai alas kaki yang menutup seluruh bagian kaki ketika membersihkan lingkungan setelah banjir, guna menghindari kontaminasi dan cedera," ungkap dr. Arini dalam seminar di Jakarta, Senin. Lebih lanjut, dr. Arini merekomendasikan sepatu boots yang terbuat dari bahan karet atau plastik, yang tidak hanya tahan air tetapi juga mudah untuk dibersihkan. Alas kaki semacam ini mampu melindungi kulit dari partikel-partikel asing yang bisa masuk ke dalam pori-pori atau bahkan menyebabkan luka.Dalam praktiknya, alas kaki yang disarankan sebaiknya tidak berupa sandal terbuka, karena sandal seperti itu dapat memperbesar risiko paparan air banjir langsung ke kulit yang sangat berbahaya. "Pastikan sol dari sepatu tersebut memiliki fitur anti-selip. Setelah digunakan, bersihkan dan keringkan sepatu secara menyeluruh agar tidak timbul jamur atau bau tak sedap," tambahnya.Di samping menggunakan alas kaki yang sesuai, dr. Arini juga menekankan pentingnya memakai kaos kaki berbahan katun atau bahan cepat kering lainnya, untuk membantu menjaga kelembapan kaki. Selanjutnya, dr. Arini menjelaskan bahwa setelah mengalami kontak dengan air banjir, langkah pertama yang harus diambil adalah mencuci kulit dengan sabun antiseptik. Menjaga kebersihan kulit sangat krusial demi mencegah infeksi. Keringkan kulit dengan baik, terutama pada sela-sela jari kaki, untuk menghindari pertumbuhan jamur. Selain itu, penggunaan pelembap sangat disarankan untuk mencegah kulit menjadi kering dan iritasi akibat terpapar air yang terkontaminasi.Apabila terdapat luka kecil, bersihkan dengan antiseptik dan tutup dengan plester agar tidak terinfeksi. Dr. Arini menekankan bahwa menggaruk area yang gatal sangat tidak dianjurkan, karena dapat memperparah kondisi kulit dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi sekunder.Air banjir dikenal mengandung berbagai kontaminan, termasuk bakteri, virus, jamur, serta zat kimia yang dapat memicu infeksi kulit. Selain itu, benda tajam seperti pecahan kaca dan logam dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan kaki. Di antara risiko tersebut, penyakit kulit seperti dermatitis iritan, yang merupakan peradangan akibat kontak dengan air kotor dan zat kimia, sangat umum terjadi. Ini belum termasuk infeksi jamur seperti kutu air (tinea pedis) yang sering muncul pada kaki yang lembap dalam jangka waktu yang lama.Infeksi bakteri seperti impetigo dan selulitis juga menjadi masalah serius, di mana luka yang tampak kecil bisa menjadi jalur masuk bagi bakteri. Serta kondisi lebih serius seperti leptospirosis, yang mana diakibatkan oleh bakteri Leptospira dari air kencing hewan, dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.Meskipun menggoda, berendam atau bermain di air banjir memiliki risiko besar. Paparan yang terlalu lama dapat menyebabkan infeksi kulit dan penyakit sistemik. Oleh karena itu, dr. Arini menghimbau agar masyarakat tetap waspada dengan selalu mengenakan alas kaki saat berada di lingkungan yang terendam banjir atau ketika membersihkan area sekitar.Hindari aktivitas yang bisa berpotensi merugikan kesehatan, seperti bermain dan berenang di air banjir, karena risikonya tidak hanya mengintai kulit tetapi juga dapat menyebabkan penyakit lain. Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi setelah berkontak dengan air banjir sangat disarankan. Jika muncul gejala ruam, gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?