Salah satu konsep kunci dalam program ini adalah penggunaan kombinasi garam dengan monosodium glutamat (MSG). MSG dinilai memiliki kandungan natrium lebih rendah dibandingkan garam dapur biasa, namun tetap mampu memberikan sensasi rasa umami yang khas. Dengan demikian, masyarakat tetap bisa menikmati makanan gurih tanpa harus menambah kadar natrium secara berlebihan.
Grant memberikan contoh sederhana penerapan Bijak Garam dalam masakan sehari-hari. Jika biasanya memasak sup ayam membutuhkan dua sendok teh garam, maka dengan konsep ini cukup digunakan satu sendok teh garam ditambah setengah sendok teh MSG. Hasilnya, rasa gurih tetap terjaga, sementara asupan natrium bisa berkurang secara signifikan. Contoh ini diharapkan menjadi inspirasi praktis yang dapat langsung diterapkan oleh keluarga Indonesia di rumah masing-masing.
Tidak hanya berhenti pada kampanye Bijak Garam, Ajinomoto Indonesia juga telah menginisiasi program Gerakan Masak Bergizi sebagai langkah lanjutan untuk membangun kesadaran gizi keluarga. Program ini secara khusus menyasar ibu-ibu rumah tangga sebagai garda terdepan dalam menjaga pola makan keluarga. Melalui edukasi tentang pemilihan bahan makanan, cara memasak sehat, dan pentingnya keseimbangan gizi, Ajinomoto ingin mendorong terwujudnya keluarga Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera.